Ik begrijp het niet.Ik vertelde aan

Ik begrijp het niet.

Ik vertelde aan jou hoeveel ik van je hou.
Jij stuurt mij een verdrietig gezicht.

Het enige wat ik daarna stuurde In een bericht was: waarom verdrietig? Waarom? Wees gelukkig, wees gelukkig met mij.

Dat was alles wat ik schreef

En dan vertel jij mij dat ik je niet meer wil.

En dan kun je zeggen dat ik het in Indonesisch moet schrijven, maar jij kunt ook Nederlands leren.

Ik heb je geen moment veroordeeld.
Maar jij zegt gewoon zomaar dat ik je niet meer wil......

Wil jij mij niet meer???

Resultaten (Indonesisch) 1:

Saya tidak mengerti.Saya mengatakan kepada Anda betapa aku mencintaimu.Anda akan mengirimkan saya wajah sedih.Satu-satunya hal yang saya kemudian dikirim dalam pesan adalah: Mengapa sedih? Mengapa? Dengan senang hati, senang dengan saya.Itu semua yang saya menulis Dan kemudian Anda memberitahu saya bahwa saya tidak lagi ingin.Dan kemudian Anda bisa mengatakan bahwa saya harus menulis di Indonesia, tetapi Anda juga dapat belajar Belanda.Saya tidak punya waktu.Tapi kau tahu aku hanya meletakkan hanya mengatakan Anda tidak lagi ingin......Anda ingin saya lagi???

Resultaten (Indonesisch) 2:

Aku tidak mengerti. Aku bilang betapa aku mencintaimu. Anda mengirimkan saya wajah sedih. Satu-satunya hal yang saya kemudian dikirim ke pesan: Mengapa sedih? Mengapa? Bahagia, senang dengan saya. Itu semua saya menulis, dan kemudian Anda mengatakan bahwa saya tidak lagi ingin. Dan kemudian Anda mengatakan bahwa saya harus menulis dalam bahasa Indonesia, tetapi Anda juga bisa belajar bahasa Belanda. Saya tidak Saat mengutuk. Tapi Anda hanya mengatakan hanya bahwa saya tidak ingin lebih ...... Apakah kau tidak ingin aku lagi ???